Banyak guru dan orang tua yang saat ini mulai aktif mencari cara untuk membangun ketertarikan anak atau siswa-siswi terhadap dunia sekolah. Mereka berusaha menciptakan iklim yang tidak hanya fokus pada pelajaran wajib sekolah, tetapi juga merancang berbagai kegiatan kreatif untuk menemukan serta mengasah passion yang dimiliki oleh anak sejak dini. Akan tetapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan passion?
Passion adalah ketertarikan dan keinginan yang kuat untuk melakukan dan menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan. Singkatnya, passion itu adalah sesuatu yang kamu senangi dan kamu tidak merasa terbebani saat harus melakukannya.
Pertanyaan selanjutnya yang sering muncul adalah, “apakah passion itu bawaan dari lahir?”, jawabannya beberapa orang ada yang percaya bahwa passion itu bawaan dari lahir, tetapi ada juga yang mempercayai bahwa hal itu dapat di bentuk. Contohnya, para penyanyi percaya bahwa menyanyi adalah passion-nya, karena mereka telah dianugerahi suara yang indah dari lahir oleh sang pencipta. Di lain sisi, para pebisnis banyak yang menemukan passion mereka setelah melalui banyak hal, mereka mengikuti training, membca banyak buku, kemudian mempraktekannya dalam kehidupan, sehingga timbul kecintaan dan candu untuk melakukan hal tersebut.
Beberapa orang telah mengetahui dan mengasah passion-nya sejak kecil, namun, tak jarang juga yang masih bingung dan bertanya-tanya hingga menginjak usia dewasa. Oleh karena itu, dibutuhkan peran pendukung dari lingkungan seperti orang tua, dan guru untuk membantu anak-anak menemukan passion-nya sejak dini.
Intip 5 cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak menemukan passion mereka:
- Saat di sekolah, ajak siswa untuk mengeksplor banyak hal baru agar mereka dapat membandingkan, dan menemukan kegiatan yang mereka sukai. Guru dapat memanfaatkan teknologi yang telah ada saat ini untuk menciptakan berbagai kegiatan kreatif bersama siswa. Contohnya: mengajak siswa dan siswi untuk membaca komik Kipin dan menambah pengetahuan mereka, mendaftarkan siswa dan siswi pada kegiatan menggambar dan mewarnai bersama Kipin, dan berbagai kegiatan lainnya.
- Practice makes perfect. Seorang anak mungkin saja tertarik dengan matematika dan anak yang lain tertarik dengan seni. Ketika anak tertarik melakukan satu kegiatan seperti bermain alat musik, menyanyi, menggambar, atau tertarik bermain hal yang berkaitan dengan jual-beli, orang tua dapat memberi arahan dan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali potensi mereka tersebut.
- Coba dengarkan ketika anak bercerita, apa hal-hal yang membuat mereka merasa iri (dalam konteks positif). Misal, mereka iri ketika temannya terpilih menjadi anggota tari di sekolah.
- Orang tua atau guru dapat melibatkan anak ke dalam beberapa kegiatan berbeda, contohnya mengikut sertakan mereka kegiatan public speaking, kegiatan yang berkaitan dengan seni, perlombaan sains, matematika, atau kegiatan olahraga dan lihat hal apa yang membuat anak lebih antusias dan bersemangat.
- Rancang berbagai kegiatan diluar kurikulum wajib persekolahan untuk mendukung pengembangan bakat siswa serta ajak mereka untuk aktif berbagi cerita tentang pengalaman yang mereka sukai.
Nah, kira-kira itulah 5 cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak menemukan passionnya sejak dini. Yuk, coba share cerita kamu tentang membantu anak menemukan passionnya di kolom komentar!